Rabu, 18 November 2015

Perbedaan Antara Mesin Diesel DAN Mesin Bensin

PERBEDAAN ANTARA MESIN DIESEL DAN MESIN BENSIN

1.     Pengertian Mesin Diesel

Mesin diesel adalah sejenis mesin pembakaran dalam; lebih spesifik lagi, sebuah mesin pemicu kompresi, dimana bahan bakar dinyalakan oleh suhu tinggi gas yang dikompresi, dan bukan oleh alat berenergi lain (seperti busi). Mesin diesel pada kendaraan otomotif sering digunakan pada mobil-mobil yang mempunyai kapasitas mesin yang besar, dan juga tenaga yang besar ( contoh ; Truk, tronton, fuso, bus dan kendaraan besar lainnya. ) hal ini dikarenakan mesin diesel cocok untuk penggunaan jarak jauh ( mesin diesel lebih tahan panas dibanding mesin bensin ) dan tenaga yang besar ( karena konstruksi mesin diesel rata-rata berkapasitas besar ).

Mesin diesel ini ditemukan pada tahun 1892 oleh Rudolf Diesel, yang menerima paten pada 23 Februari 1893. Diesel menginginkan sebuah mesin untuk dapat digunakan dengan berbagai macam bahan bakar termasuk debu batu bara. Dia mempertunjukkannya pada Exposition Universelle (Pameran Dunia) tahun 1900 dengan menggunakan minyak kacang (lihat biodiesel). Kemudian diperbaiki dan disempurnakan oleh Charles F. Kettering. 
Cara kerja pada mesin ini yaitu Ketika udara dikompresi suhunya akan meningkat (seperti dinyatakan oleh Hukum Charles), mesin diesel menggunakan sifat ini untuk proses pembakaran. Udara disedot ke dalam ruang bakar mesin diesel dan dikompresi oleh piston yang merapat, jauh lebih tinggi dari rasio kompresi dari mesin bensin. Beberapa saat sebelum piston pada posisi Titik Mati Atas (TMA) atau BTDC (Before Top Dead Center), bahan bakar diesel disuntikkan ke ruang bakar dalam tekanan tinggi melalui nozzle supaya bercampur dengan udara panas yang bertekanan tinggi. Hasil pencampuran ini menyala dan membakar dengan cepat. Penyemprotan bahan bakar ke ruang bakar mulai dilakukan saat piston mendekati (sangat dekat) TMA untuk menghindari detonasi. Penyemprotan bahan bakar yang langsung ke ruang bakar di atas piston dinamakan injeksi langsung (direct injection) sedangkan penyemprotan bahan bakar kedalam ruang khusus yang berhubungan langsung dengan ruang bakar utama dimana piston berada dinamakan injeksi tidak langsung (indirect injection).

Ledakan tertutup ini menyebabkan gas dalam ruang pembakaran mengembang dengan cepat mendorong piston ke bawah dan menghasilkan tenaga linear. Batang penghubung (connecting rod) menyalurkan gerakan ini ke crankshaft dan oleh crankshaft tenaga linear tadi diubah menjadi tenaga putar. Tenaga putar pada ujung poros crankshaft dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.

Untuk meningkatkan kemampuan mesin diesel, umumnya ditambahkan komponen :
  • Turbocharger atau supercharger untuk memperbanyak volume udara yang masuk ruang bakar karena udara yang masuk ruang bakar didorong oleh turbin pada turbo/supercharger.
  • Intercooler untuk mendinginkan udara yang akan masuk ruang bakar. Udara yang panas volumenya akan mengembang begitu juga sebaliknya, maka dengan didinginkan bertujuan supaya udara yang menempati ruang bakar bisa lebih banyak.

Mesin diesel sulit untuk hidup pada saat mesin dalam kondisi dingin. Beberapa mesin menggunakan pemanas elektronik kecil yang disebut busi menyala (spark/glow plug) di dalam silinder untuk memanaskan ruang bakar sebelum penyalaan mesin. Lainnya menggunakan pemanas "resistive grid" dalam "intake manifold" untuk menghangatkan udara masuk sampai mesin mencapai suhu operasi. Setelah mesin beroperasi pembakaran bahan bakar dalam silinder dengan efektif memanaskan mesin.

Dalam cuaca yang sangat dingin, bahan bakar diesel mengental dan meningkatkan viscositas dan membentuk kristal lilin atau gel. Ini dapat memengaruhi sistem bahan bakar dari tanki sampai nozzle, membuat penyalaan mesin dalam cuaca dingin menjadi sulit. Cara umum yang dipakai adalah untuk memanaskan penyaring bahan bakar dan jalur bahan bakar secara elektronik.

Untuk aplikasi generator listrik, komponen penting dari mesin diesel adalah governor, yang mengontrol suplai bahan bakar agar putaran mesin selalu pada putaran yang diinginkan. Apabila putaran mesin turun terlalu banyak kualitas listrik yang dikeluarkan akan menurun sehingga peralatan listrik tidak dapat bekerja sebagaimana mestinya, sedangkan apabila putaran mesin terlalu tinggi maka dapat mengakibatkan over voltage yang bisa merusak peralatan listrik. Mesin diesel modern menggunakan pengontrolan elektronik canggih untuk mencapai tujuan ini melalui modul kontrol elektronik (ECM) atau unit kontrol elektronik (ECU) - yang merupakan "komputer" dalam mesin. ECM/ECU menerima sinyal kecepatan mesin melalui sensor dan menggunakan algoritma dan mencari tabel kalibrasi yang disimpan dalam ECM/ECU, dia mengontrol jumlah bahan bakar dan waktu melalui aktuator elektronik atau hidraulik untuk mengatur kecepatan mesin.



2.     Pengertian Mesin Bensin

Mesin bensin atau mesin Otto dari Nikolaus Otto adalah sebuah tipe mesin pembakaran dalam yang menggunakan nyala busi untuk proses pembakaran, dirancang untuk menggunakan bahan bakar bensin atau yang sejenis.
Mesin bensin berbeda dengan mesin diesel dalam metode pencampuran bahan bakar dengan udara, dan mesin bensin selalu menggunakan penyalaan busi untuk proses pembakaran.
Pada mesin diesel, hanya udara yang dikompresikan dalam ruang bakar dan dengan sendirinya udara tersebut terpanaskan, bahan bakar disuntikan ke dalam ruang bakar di akhir langkah kompresi untuk bercampur dengan udara yang sangat panas, pada saat kombinasi antara jumlah udara, jumlah bahan bakar, dan temperatur dalam kondisi tepat maka campuran udara dan bakar tersebut akan terbakar dengan sendirinya.
Pada mesin bensin, pada umumnya udara dan bahan bakar dicampur sebelum masuk ke ruang bakar, sebagian kecil mesin bensin modern mengaplikasikan injeksi bahan bakar langsung ke silinder ruang bakar termasuk mesin bensin 2 tak untuk mendapatkan emisi gas buang yang ramah lingkungan. Pencampuran udara dan bahan bakar dilakukan oleh karburator atau sistem injeksi, keduanya mengalami perkembangan dari sistem manual sampai dengan penambahan sensor-sensor elektronik. Sistem Injeksi Bahan bakar di motor otto terjadi di luar silinder, tujuannya untuk mencampur udara dengan bahan bakar seproporsional mungkin. Hal ini dsebut EFI.

3.     Perbedaan Mesin Diesel dan Mesin Bensin
Dimana Kita Ketahui Bahwa Motor Bensin Itu Menggunakan Bahan Bakar Bensin Sedangkan Motor Disel Berbahan Bakar Sola.
Mesin Disel Biasanya Digunakan Pada Kendaraan/Alat Berat Seperti HD.Sedangkan Mesin mensin Biasanya Digunakan Di Kendaraan Roda Dua Dan Kendaraan roda Empat Yang Ukurannya Relatif Kecil.

Berikut Perbedaan Motor Disel Dan Motor bensin
Motor Diesel:
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi29CFMK-2L5ula7GtMoG0sARKXSB5x3-1N34WCocj6dFdJruw_j6bhJ3PkL5jTsgjNZiYAFZbR0875T8XuBvBZXK9DwdlzrtoFi3NHzSK6lnJP4VThTBfvUnBU0UMaOpb-1_LB4Y3cSi8/s1600/mesin+disel.jpg
1.      bahan bakar solar
2.      getaran mesin besar
3.      metode pemberian bahan bakar dengan pompa bahan bakar dan pengabut
4.       metode pengapian adalah pengapian sendiri
5.      bentuk ruang bakar cukup rumit
6.      pembentukan campuran terjadi setelah kompresi
7.      perbandingan kompresi 15 - 30 kg/ cm 2
8.      proses pembakaran adalah proses sabathe 
motor bensin:
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitryqwDfPpn81p2rdZWWqJXRtFKUktdJZd-iivCuP-esY0Yz80VYz-uvDIGmDewPxu1IC00tJCPoF41e-HbKC0rrjjzrqAtGMJL7S_U6qfx6bVOR3VOSCuYYdHwi7eiTG6mxv0Yyz0Wt4/s1600/mesin+bensin.jpg
4.      bahan bakar yang digunakan adalah bensin
5.      getaran mesin halus
6.      metode pemberian bahan bakar menggunakan karburator
7.      metode pengapian dengan loncatan bunga api listrik sederhana
8.      bentuk ruang bakar sederhana
9.      pembentukan campuran terjadi sebelum kompresi
10.  perbandingan kompresi 6 - 12 kg/cm2
11.  proses pembakaran adalah proses otto


Daftar Pustaka


Perbedaan Mesin SOHC dan DOCH

Perbedaan Mesin SOHC dan DOHC

1.     Pengertian SOHC
SOHC adalah singkatan dari Single OverHead Camshaft yaitu merupakan mesin yang menggunakan satu Camshaft atau yang bisa dikenal dengan noken as, jadi setiap silinder terdapat satu noken as dengan 2 katup, yaitu katup isap (intake valves) yang mempunyai fungsi sebagai menghisap campuran udara dan bahan bakar kedalam ruang bakar dan katup buang (exhaust valves) yang berfungsi sebagai mengisap sisa pembakaran ke knalpot.

A.   Cara Kerja SOHC

Pada tipe ini batang penekan tidak ada, sehingga gerakan balik dapat dinetralisir. Posisi cam berada diatas silinder yaitu ditengahnya, cam digerakkan oleh rantai penggerak yang langsung memutar cam sehingga cam menekan rocker arm. Poros cam berfungsi untuk menggerakkan katup masuk (IN) dan katup buang (EX), agar membuka dan menutup sesuai dengan proses yang terjadi dalam ruang bakar mesin. Tipe ini komponennya sedikit sehingga pada putaran tinggi tetap stabil. Disebut single over head camshaft karena hanya menggunakan satu cam pada desainnya. Atau SOHC adalah system poros tunggal di kepala silinder.

 

2.     Pengertian DOHC

DOHC adalah singkatan dari Double Over Head Camshaft, adalah Camshaft yang mempunyai Over Head double atau lebih jelasnya yaitu mesin yang dalam satu piston mempunyai dua pasang over head. Sehingga mesin tersebut mempunyai empat klep, dimana dua klep untuk mengatur masukan bahan bakar dan dua klep untuk mengatur keluaran gas buang (menuju knalpot). Dan juga pada mesin jenis ini menggunakan dua noken as yang terletak pada kepala silinder.

 

B.   CARA KERJA DOHC

Langkah pertama piston bergerak dari titik mati atas ke titik mati bawah, posisi katup masuk terbuka dan katup keluar tertutup, mengakibatkan udara atau gas terhisap masuk ke dalam ruang bakar. Proses udara atau gas sebelum masuk ke ruang bakar dapat dilihat pada sistem pemasukan.
Selanjutnya piston bergerak dari titik mati bawah ke titik mati atas, posisi katup masuk dan keluar tertutup, mengakibatkan udara atau gas dalam ruang bakar terkompresi. Beberapa saat sebelum piston sampai pada posisi titik mati atas, waktu penyalaan (timing ignition) terjadi pada mesin bensin berupa nyala busi.
Dan gas yang terbakar dalam ruang bakar akan meningkatkan tekanan dalam ruang bakar, mengakibatkan piston terdorong dari titik mati atas ke titik mati bawah. Langkah ini adalah proses yang akan menghasilkan tenaga.
Proses terakhir yaitu piston bergerak dari titik mati bawah dan titik mati atas, posisi katup masuk tertutup dan katup keluar terbuka, mendorong sisa gas pembakaran menuju ke katup keluar yang sedang terbuka untuk diteruskan ke lubang pembuangan.

3.     PERBEDAAN SOHC dan DOHC
Pada dasarnya, hal yang membedakan antara SOHC dan DOHC terletak pada jumlah overhead camshaft di dalamnya. SOHC atau Single Over Head Camshaft memiliki 1 overhead / noken as yang di dalamnya terdapat 2 klep (untuk masukan gas [intake] dan buangan gas [exhaust]). Sedangkan DOHC atau Double Over Head Camshaft memiliki 2 noken as yang masing-masing melayani 2 klep untuk intake dan exhaust di tiap nokennya.
Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar berikut:
Description: Gambar Perbedaan SOHC & DOHC
Gambar Perbedaan SOHC (kiri) & DOHC (kanan)

Perbandingan Mesin SOHC dan DOHC
Berikut ini penjelasan mengenai keunggulan dari masing-masing jenis mesin tersebut :

SOHC
DOHC
Terdiri dari 1 pasang over head
Terdiri dari 2 pasang over head
Umumnya hanya memiliki 2 klep dan 1 noken as (meskipun ada yang memiliki 4 klep)
Umumnya tenaga yang dihasilkan lebih besar (karena memiliki 4 klep dan 2 noken as)
Top speed tidak terlalu tinggi (RPM lebih rendah)
Nilai RPM (rotation per minute) dan top speed lebih tinggi
Biaya perawatan lebih murah
Biaya produksi dan perawatan lebih tinggi
Suku cadang lebih simple (mudah didapat)
Suku cadang dan proses reparasi lebih kompleks
Relatif lebih irit bahan bakar
Relatif Lebih boros bahan bakar
Mesin lebih ringan (torsi bekerja lebih baik pada kecepatan rendah / low-end torque)
Mesin lebih berat (torsi bekerja lebih baik pada kecepatan tinggi / top-end power)
Berdasarkan tabel di atas, terlihat sekilas bahwa mesin DOHC lebih unggul dari segi performa dibandingkan dengan mesin SOHC. Dikarenakan memiliki 4 klep yang dilengkapi dengan 2 noken as (1 noken melayani 2 klep), wajar saja apabila tenaga yang dihasilkan mesin DOHC untuk menggerakkan piston ketika fase masukan gas (intake) dan buangan gas (exhaust) akan semakin besar dan akurat.
Namun, banyaknya jumlah klep yang dimiliki sebuah mesin akan menyebabkan “beban” mesin yang dihasilkan menjadi lebih berat. Hal ini terjadi pada motor dengan mesin DOHC.
Pada motor yang menggunakan mesin DOHC akan bekerja dengan lebih baik pada kecepatan yang tinggi, sebaliknya motor lain dengan menggunakan mesin SOHC cenderung bekerja lebih baik pada kecepatan rendah (nafas tarikan lebih pendek untuk mencapai top speed).
Akibat lainnya dari mesin DOHC adalah konsumsi bahan bakar yang cenderung lebih banyak, karena untuk menggerakkan mesinnya dibutuhkan tenaga yang lebih besar, sehingga membutuhkan bahan bakar yang lebih banyak daripada mesin SOHC.
Namun, Honda saat ini sudah mulai melakukan inovasi dengan hadirnya versi terbaru CB 150R StreetFire yang dengan segala perkembangannya cenderung lebih irit bahan bakar dibandingkan motor dengan mesin DOHC lainnya

 

 

 

 

Daftar Pustaka

 

http://www.hondacengkareng.com/mengupas-teknologi-sohc-dan-dohc/

http://motorblitz.com/2014/10/10/perbedaan-mesin-dohc-dan-sohc/

 

http://www.tribunnews.com/otomotif/2014/03/19/yuk-bedah-beda-dan-plus-minus-mesin-sohc-dengan-dohc


 

Kamis, 12 November 2015

Perbedaan, Kelebihan dan Kekurangan Sistem Injeksi dan Karburator

Perbedaan, Kelebihan dan Kekurangan Sistem Injeksi dan Karburato

A.  Pengertian dan Fungsi Karburator
Karburator merupakan bagian terpenting dari sepeda motor. Hampir semua sepeda motormenggunakan karburator karena umumnya sepeda motor menggunakan bensin sebagai bahan bakar. 
     karena itu karburator yang baik harus mampu membuat gas yang sempurna dan sesuai dengan kebutuhan mesin. untuk mendapatkan pembakaran sempurna di butuhkan perbandingan mesin dan udara dalam pencampuran gas, menurut teoritis adalah 1:15 artinya 1 gram bensin di campur dengan 15 gram udara.
    Apabila perbandingan campurannya lebih dari 1:15 misal 1:18 dikatakan campuran miskin 1:12 di katakan campuran kaya.  karburator berfungsi untuk mencampur bahan bakar dan udara.
I.      Komponen karburator dan Fungsi
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikihA_H3zWZ1WN7Eex1YRXuj5MGgeo1WEekZLHdnMxX02pqOeiqxJBlZUEUpKgLIDWpnC7EZm1z-y_k-SNqF3JiulZPhXCaR4B7fj3BsWrntH0lB-5SbsLnm8xLENFZ-Ut9YfuHVSj7sI/s1600/images.jpeg
1. Mangkok Karburator ( float chamber )
   Berfungsi untuk menyimpan bensin pada waktu belum digunakan
2. Klep / Jarum Pelampung
Berfungsi untuk mengatur masuknya bensin kedalam mangkok
    karburator.
3. Pelampung ( float ) Berfungsi untuk mengatur agar tetapnya
    bahan bakar didalam mangkok karburator.
4. Skep / Katup gas Berfungsi untuk mengatur banyaknya gas
    yang masuk kedalam silinder. 
5.Pemancar jarum ( main jet / needle jet )
    Berfungsi untuk memancarkan bensin waktu motor digas besarnya diatur oleh
    terangkatnya jarum skep.
 6. Jarum Skep / Jarum Gas ( Jet needle )
      Berfungsi untuk mengatur besarnya semprotan bensin dari main nozzle pada
       waktu motor di gas.
  7. Pemancar Besar / induk ( main jet )
       berfungsi untuk memancarkan bensin saat motor di gas tinggi.
  8. Pemancar Kecil / stasioner ( slow jet ).
       berfungsi untuk memancarkan bensin saat stasioner.
  9. Sekrup Gas / baut gas ( throttle screw )
       berfungsi untuk setelan posisi skep sebelum di gas.
  10. skrup udara / baut udara ( air screw )
        berfungsi untuk mengatur banyaknya udara yang akan dicampur dengan bensin.
  11. katup cuk ( choke valve )
        berfungsi untuk menutup udara luar masuk ke karburator sehingga gas menjadi
         kaya digunakan saat start.


Cara menyetel Rpm :
- Panaskan  motor kurang lebih 2 menit.
- Putar penyetel langsam yang ada dikarburator pada sebelah kiri motor hingga      putaran mesin
   menengah atau kira-kira 4000 RPM.
- Langkah berikutnya menyetel skrup udara yang ada di bagian bawah pada karburator dengan
 menggunakan alat Obeng (-) kecil.
- Besarnya stelan angin adalah kurang lebih antara 2 – 3 putaran. (putar kekanan mentok putaran
  360 derajat dan kembalikan kekiri hingga 2 – 3 putaran sampe ke temu putaran mesin yang paling
  stabil).
- Kemudian kecilkan RPM dengan memutar baut penyetel langsam kekiri hingga ditemukan
  1200 - 1300 RPM, dengan melihat jarum penunjuk pada Tachometer. 

Kendala yang dihadapi saat menyetel langsam : 
-Mesin tersendat-sendat (tidak bisa stabil).
- Periksa lubang main jet dan slow jet, pastikan tidak tersumbat dan sudah terpasang dengan baik.
- Ukuran Main jet dan slow jet tidak berubah ( sesuai dengan standar ) apabila tidak sesuai, maka
   bisa susah langsam, karena campuran BB tidak tepat.
- Periksa apakah ada kebocoran udara pada karburator dan intake manifold.
- Putaran mesin turun terlalu lama (nge-gerung).
- Periksa kemungkinan baut karburator masih kendor, sehingga ada kebocoran udara.
- Periksa kedudukan jarum skep & skep sudah tepat dan tidak macet/seret pada saat balik.
- Periksa per skep mungkin sudah lemah.
- Periksa lubang main jet dan slow jet, pastikan tidak tersumbat dan sudah terpasang dengan baik.
- Periksa, kemungkinan BB bercampur dengan air.
- Knalpot nembak-nembak setelah gas ditarik.
- Periksa lubang main jet dan Pilot jet, pastikan tidak tersumbat dan sudah terpasang dengan baik.
- Periksa tidak ada kerusakan pada seal(karet) pada stelan angin, dengan membuka dan melepas
   skrup setelan angin dari karburator.
- Periksa dan pastikan bahwa skrup stelan angin tidak cacat (ujung yang lancip pada stelan angin
   tidak patah).










B.  Pengertian  Mesin Injeksi
Injeksi, merupakan suatu metode pencampuran bahan bakar dengan udara pada kendaraan bermotor untuk menghasilkan pembakaran yang sempurna. Injeksi membutuhkan perangkat bernama injector, yang bertugas me-nyuplai campuran bahan bakar dengan udara. Sistem injeksi merupakan teknologi penerus sistem karburator pada kendaraan bermotor.

Cara Kerja Motor Injeksi :

Description: motor injeksi

Apabila pada sistem karburator, kendaraan membutuhkan penyetelan yang tepat agar bisa mendapatkan campuran bahan bakar dan udara atau AFR (Air–fuel ratio)yang optimal, sistem injeksi sudah terprogram secara komputer untuk mendapatkan rasio AFR yang optimal.
AFR
Supaya bisa mendapatkan AFR yang optimal, injektor mengandalkan program komputer untuk mengontrol AFR nya. Perangkat elektronik yang bertugas untuk mengontrol kerja injektor ini bernama ECM atau Electronic Control Module.
Electronic Control Module
Electronic Control Module memiliki settingan dan kontrol yang sudah terstandar dari pabriknya. ECM ini dapat secara otomatis mengontrol besaran bahan bakar dan udara yang pas pada kondisi – kondisi cuaca tertentu. Pada motor injeksi terdapat sensor udara, sensor inilah yang nantinya membantu ECM dalam mengkalkulasi AFR yang tepat sesuai dengan kebutuhan mesin dan udara sekitar mesin. Kurang lebih seperti inilah gambaran mengenai sistem injeksi pada motor. Konsepnya sama seperti sistem karburator, karena injeksi merupakan penyempurnaan dari sistem karburator.
Kelebihan dan Kekurangan Mesin Injeksi dan Karburator.
Kelebihan Injeksi
Kelebihan Karburator
Dapat mengatur A/F ratio berdasarkan kebutuhan mesin dan kondisi cuaca
Lebih murah dibandingkan system injection tetapi apabila ditambah alat lain, maka harganya mendekati system injection.
Dapat mengatur A/F berdasarkan kadar emisi yang diwajibkan sehingga emisi lebih baik
Jumlah komponen lebih sedikit dan tidak kompleks

 Ketika temperature dan tekanan udara berubah maka dia dapat menyesuaikannya.
Perawatan lebih gampang dan sederhana
Injector menyuplai bahan bakar kemesin berdasarkan kebutuhan mesin sehingga penggunaan bahan bakar dapat lebih effisien sehingga menjadi lebih irit.
Gampang saat dilakukan pembersihan atau servis

Kekurangan Injeksi
Kekurangan Karburator
Harga lebih mahal dibandingkan karburator sebab lebih banyak terdapat komponen.
Untuk penyetelan A/F ratio dilakukan manual dan hanya bisa sekali.
 Jumlah komponen yang lebih banyak dan kompleks
Membutuhkan penyetelan yang tepat untuk semua kondisi tetapi tidak dapat mengatasi setiap kondisi yang dapat berbeda-beda
Perawatan harus menggunakan alat khusus dan teknik tertentu
 Perlu adanya alat/komponen tambahan agar kerja karburator dapat menyesuaikan kondisi seperti pompa akselerasi, coasting enricher, dll




DAFTAR PUSTAKA