Perbedaan, Kelebihan dan Kekurangan Sistem
Injeksi dan Karburato
A. Pengertian dan Fungsi Karburator
Karburator merupakan bagian terpenting dari sepeda motor. Hampir
semua sepeda motormenggunakan karburator karena umumnya sepeda motor
menggunakan bensin sebagai bahan bakar.
karena itu karburator yang baik harus mampu
membuat gas yang sempurna dan sesuai dengan kebutuhan mesin. untuk mendapatkan
pembakaran sempurna di butuhkan perbandingan mesin dan udara dalam pencampuran
gas, menurut teoritis adalah 1:15 artinya 1 gram bensin di campur dengan 15
gram udara.
Apabila perbandingan campurannya lebih dari
1:15 misal 1:18 dikatakan campuran miskin 1:12 di katakan campuran kaya. karburator berfungsi untuk mencampur bahan bakar dan udara.
I. Komponen karburator dan Fungsi
1. Mangkok Karburator ( float chamber )
Berfungsi untuk menyimpan bensin pada waktu belum digunakan
2. Klep / Jarum Pelampung
Berfungsi
untuk mengatur masuknya bensin kedalam mangkok
karburator.
karburator.
3.
Pelampung ( float ) Berfungsi untuk mengatur agar tetapnya
bahan bakar
didalam mangkok karburator.
4.
Skep / Katup gas Berfungsi untuk mengatur banyaknya gas
yang masuk kedalam silinder.
yang masuk kedalam silinder.
5.Pemancar jarum ( main
jet / needle jet )
Berfungsi
untuk memancarkan bensin waktu motor digas besarnya diatur oleh
terangkatnya jarum skep.
terangkatnya jarum skep.
6.
Jarum Skep / Jarum Gas ( Jet needle )
Berfungsi untuk mengatur besarnya semprotan
bensin dari main nozzle pada
waktu motor di gas.
waktu motor di gas.
7. Pemancar Besar / induk ( main jet )
berfungsi untuk memancarkan bensin
saat motor di gas tinggi.
8. Pemancar Kecil / stasioner ( slow jet ).
berfungsi untuk memancarkan
bensin saat stasioner.
9. Sekrup Gas / baut gas ( throttle screw )
berfungsi untuk setelan
posisi skep sebelum di gas.
10. skrup udara / baut udara ( air screw )
berfungsi untuk
mengatur banyaknya udara yang akan dicampur dengan bensin.
11. katup cuk ( choke valve )
berfungsi untuk
menutup udara luar masuk ke karburator sehingga gas menjadi
kaya digunakan saat start.
kaya digunakan saat start.
Cara
menyetel Rpm :
- Panaskan motor kurang lebih 2 menit.
- Putar penyetel langsam yang ada dikarburator pada sebelah kiri motor hingga putaran mesin
menengah atau kira-kira 4000 RPM.
- Langkah berikutnya menyetel skrup udara yang ada di bagian bawah pada karburator dengan
menggunakan alat Obeng (-) kecil.
- Besarnya stelan angin adalah kurang lebih antara 2 – 3 putaran. (putar kekanan mentok putaran
360 derajat dan kembalikan kekiri hingga 2 – 3 putaran sampe ke temu putaran mesin yang paling
stabil).
- Kemudian kecilkan RPM dengan memutar baut penyetel langsam kekiri hingga ditemukan
1200 - 1300 RPM, dengan melihat jarum penunjuk pada Tachometer.
- Putar penyetel langsam yang ada dikarburator pada sebelah kiri motor hingga putaran mesin
menengah atau kira-kira 4000 RPM.
- Langkah berikutnya menyetel skrup udara yang ada di bagian bawah pada karburator dengan
menggunakan alat Obeng (-) kecil.
- Besarnya stelan angin adalah kurang lebih antara 2 – 3 putaran. (putar kekanan mentok putaran
360 derajat dan kembalikan kekiri hingga 2 – 3 putaran sampe ke temu putaran mesin yang paling
stabil).
- Kemudian kecilkan RPM dengan memutar baut penyetel langsam kekiri hingga ditemukan
1200 - 1300 RPM, dengan melihat jarum penunjuk pada Tachometer.
Kendala yang dihadapi saat menyetel langsam :
-Mesin tersendat-sendat (tidak bisa stabil).
- Periksa lubang main jet dan slow jet, pastikan tidak tersumbat dan sudah terpasang dengan baik.
- Ukuran Main jet dan slow jet tidak berubah ( sesuai dengan standar ) apabila tidak sesuai, maka
bisa susah langsam, karena campuran BB tidak tepat.
- Periksa apakah ada kebocoran udara pada karburator dan intake manifold.
- Putaran mesin turun terlalu lama (nge-gerung).
- Periksa kemungkinan baut karburator masih kendor, sehingga ada kebocoran udara.
- Periksa kedudukan jarum skep & skep sudah tepat dan tidak macet/seret pada saat balik.
- Periksa per skep mungkin sudah lemah.
- Periksa lubang main jet dan slow jet, pastikan tidak tersumbat dan sudah terpasang dengan baik.
- Periksa, kemungkinan BB bercampur dengan air.
- Knalpot nembak-nembak setelah gas ditarik.
- Periksa lubang main jet dan Pilot jet, pastikan tidak tersumbat dan sudah terpasang dengan baik.
- Periksa tidak ada kerusakan pada seal(karet) pada stelan angin, dengan membuka dan melepas
skrup setelan angin dari karburator.
- Periksa dan pastikan bahwa skrup stelan angin tidak cacat (ujung yang lancip pada stelan angin
tidak patah).
- Periksa lubang main jet dan slow jet, pastikan tidak tersumbat dan sudah terpasang dengan baik.
- Ukuran Main jet dan slow jet tidak berubah ( sesuai dengan standar ) apabila tidak sesuai, maka
bisa susah langsam, karena campuran BB tidak tepat.
- Periksa apakah ada kebocoran udara pada karburator dan intake manifold.
- Putaran mesin turun terlalu lama (nge-gerung).
- Periksa kemungkinan baut karburator masih kendor, sehingga ada kebocoran udara.
- Periksa kedudukan jarum skep & skep sudah tepat dan tidak macet/seret pada saat balik.
- Periksa per skep mungkin sudah lemah.
- Periksa lubang main jet dan slow jet, pastikan tidak tersumbat dan sudah terpasang dengan baik.
- Periksa, kemungkinan BB bercampur dengan air.
- Knalpot nembak-nembak setelah gas ditarik.
- Periksa lubang main jet dan Pilot jet, pastikan tidak tersumbat dan sudah terpasang dengan baik.
- Periksa tidak ada kerusakan pada seal(karet) pada stelan angin, dengan membuka dan melepas
skrup setelan angin dari karburator.
- Periksa dan pastikan bahwa skrup stelan angin tidak cacat (ujung yang lancip pada stelan angin
tidak patah).
B. Pengertian Mesin Injeksi
Injeksi, merupakan suatu
metode pencampuran bahan bakar dengan udara pada kendaraan bermotor untuk
menghasilkan pembakaran yang sempurna. Injeksi membutuhkan perangkat bernama
injector, yang bertugas me-nyuplai campuran bahan bakar dengan udara. Sistem
injeksi merupakan teknologi penerus sistem karburator pada kendaraan bermotor.
Cara Kerja
Motor Injeksi :
Apabila pada sistem
karburator, kendaraan membutuhkan penyetelan yang tepat agar bisa mendapatkan
campuran bahan bakar dan udara atau AFR (Air–fuel ratio)yang
optimal, sistem injeksi sudah terprogram secara komputer untuk mendapatkan
rasio AFR yang optimal.
AFR
Supaya
bisa mendapatkan AFR yang optimal, injektor mengandalkan program komputer untuk
mengontrol AFR nya. Perangkat elektronik yang bertugas untuk mengontrol kerja
injektor ini bernama ECM atau Electronic Control Module.
Electronic Control Module
Electronic
Control Module memiliki settingan dan kontrol yang sudah terstandar dari
pabriknya. ECM ini dapat secara otomatis mengontrol besaran bahan bakar dan
udara yang pas pada kondisi – kondisi cuaca tertentu. Pada motor injeksi
terdapat sensor udara, sensor inilah yang nantinya membantu ECM dalam
mengkalkulasi AFR yang tepat sesuai dengan kebutuhan mesin dan udara sekitar
mesin. Kurang lebih seperti inilah gambaran mengenai sistem injeksi pada motor.
Konsepnya sama seperti sistem karburator, karena injeksi merupakan
penyempurnaan dari sistem karburator.
Kelebihan dan Kekurangan
Mesin Injeksi dan Karburator.
Kelebihan Injeksi
|
Kelebihan Karburator
|
Dapat mengatur A/F ratio berdasarkan
kebutuhan mesin dan kondisi cuaca
|
Lebih murah dibandingkan system injection
tetapi apabila ditambah alat lain, maka harganya mendekati system injection.
|
Dapat mengatur A/F berdasarkan kadar emisi
yang diwajibkan sehingga emisi lebih baik
|
Jumlah komponen lebih
sedikit dan tidak kompleks
|
Ketika temperature
dan tekanan udara berubah maka dia dapat menyesuaikannya.
|
Perawatan lebih gampang dan sederhana
|
Injector menyuplai bahan bakar kemesin
berdasarkan kebutuhan mesin sehingga penggunaan bahan bakar dapat lebih
effisien sehingga menjadi lebih irit.
|
Gampang saat dilakukan pembersihan atau servis
|
Kekurangan Injeksi
|
Kekurangan Karburator
|
Harga
lebih mahal dibandingkan karburator sebab lebih banyak terdapat komponen.
|
Untuk
penyetelan A/F ratio dilakukan manual dan hanya bisa sekali.
|
Jumlah komponen yang
lebih banyak dan kompleks
|
Membutuhkan
penyetelan yang tepat untuk semua kondisi tetapi tidak dapat mengatasi setiap
kondisi yang dapat berbeda-beda
|
Perawatan
harus menggunakan alat khusus dan teknik tertentu
|
Perlu adanya
alat/komponen tambahan agar kerja karburator dapat menyesuaikan kondisi
seperti pompa akselerasi, coasting enricher, dll
|
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar