Kamis, 20 April 2017

TUGAS SOFTSKILL RANGKUMAN JURNAL TEMA: Pembelajaran SOFTWARE Lift 4 Lantai

TUGAS SOFTSKILL
RANGKUMAN JURNAL
TEMA: Pembelajaran SOFTWARE Lift 4 Lantai

1.1     Latar Belakang
Perkembangan dunia industri saat ini sangatlah cepat baik dari ragam mesin yang diciptakan dan juga dari segi teknologi yang digunakan. Semua mesin industri saat ini hampir tidak terlepas dari proses automatisasi. Automatisasi dilakukan untuk meningkatkan keandalan suatu sistem yang meliputi kepresisian kerja, kecepatan, dan kemudahan pengoperasian. Salah satu jenis auotomatisasi yang paling banyak digunakan adalah pemanfaatan teknologi PLC (Programmable Logic Controller).
Pemanfaatan PLC ini tidak hanya banyak dipakai di dunia industri manufaktur, tapi banyak bidang lain yang dapat menggunkan teknologi ini. Salah satu contohnya adalah pemanfaatan PLC dalam mengontrol sebuah elevator yang digunakan digedung-gedung bertingkat seperti hotel, mall, rumah sakit dan lain-lain.
Keandalan kerja, efektifitas, efesiensi dan kemudahan pengoperasian sebuah PLC menjadikannya pilihan utama dalam proses otomatisasi. Massifnya pemakain PLC didunia industri saat ini, mengharuskan seorang Electrical Engineer memiliki pengetahuan tentang PLC. Setidaknya dia mengerti membaca program yang ditulis sehingga memahami proeses kerja suatu sistem. Pada tingkatan yang lebih tinggi lagi, dia mampu mengoperasikan dan menggunkan PLC dalam sebuah pemecahan masalah (trouble shooting), memodifikasi, dan pada akhirnya mampu membuat program dari suatu deskripsi kerja sistem. Dengan membuat program PLC untuk sebuah deskripsi kerja suatu alat, serta didukung oleh simulator / prototipe untuk pengujian program yang dibuat, maka kita akan memiliki pengetahuan yang lebih baik tentang prinsip dasar pengoperasian dan pemograman PLC.
1.2       Tujuan Penelitian
            Memperoleh kajian tentang pemanfaatan teknologi microcontroller Omron dalam pengendalian lift 3 lantai. Selain itu juga dapat menjadi media pembelajaran tentang microcontroller omron khususnya pada aplikasi prototype lift 3 lantai ini.
1.3       Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian yang digunakan menggunakan metode studi pustaka yang didapatkan dari dua jurnal sehingga dapat diketahui hasil atau perfoma yang baik dan valid berdasarkan kedua jurnal tersebut.
1.4       Hasil
            Dari kedua jurnal yang di rangkum terdapat dua jurnal dengan tema yang sama namun menggunakan sistem yang berbeda.
Jurnal pertama
            Hasil observasi diperoleh beberapa penelitian telah melakukan penelitian serupa dengan pendekatan yang berbeda-beda, diantaranya yaitu; control a four-level elevator          system using a programmable logic controller, penelitian ini menggunakan PLC Omron sysmac C20K sebagai perangkat kontrolnya dengan 4 lantai pelayanan dan menggunakan 12 input dan 8 output untuk sistem kendalinya. Prototype of double front side elevator. Elevator. Penelitian ini menggunakan PLC CPM1A 30 I/O dengan 3 lantai pelayanan. Artikel ini adalah bahan pelatihan mengenai lift menggunakan PLC Allen Bradley SLC-500, Micrologix 1000 atau Mitsubishi 4 lantai pelayanan.
Pemilihan komponen dilakukan terhadap sensor, actuator yang akan digunakan terlebih dahulu. Penggerak lift menggunakan satu buah motor DC 24V 80mA yang dilengkapi dengan gear box. Penggerak pintu dan akses masuk lift di setiap lantai menggunakan motor DC 12V berjumlah 4 buah. Keberadaan posisi kereta di setiap lantai menggunakan 3 limit switch. Dua limit switch digunakan sebagai pengaman pergerakan lift agar tidak melewati batas atas dan bawah dari jalur pergerakannya. Limit switch yang digunakan adalah tipe-roller level switch seperti gambar dibawah ini.
Instrumen yang diterapkan di dalam lift terdiri dari : 3 switch push button untuk permintaan lantai tujuan, 2 switch push button untuk membuka atau menutup pintu lift serta akses masuk lift ke lantai tujuan, dan 3 LED sebagai indikator posisi lift. Sedangkan instrumen yang diterapkan di tiap lantai terdiri dari 3 LED sebagai indikator posisi lift, 1 switch push button pada lantai satu dan lantai tiga untuk pemesanan lift, dan 2 switch push button pada lantai dua untuk pemesanan lift. Operasional lift dirancang sebagai berikut : Lift akan bergerak berdasarkan tombol pemesanan. Lift akan bergerak menuju lantai tujuan jika pintu lift sudah tertutup yang akan menekan sensor, hal ini dilakukan untuk keamanan pengguna. Jika sensor posisi lift di lantai 3 yang merupakan lantai tertinggi dari pelayanan lift tidak berfungsi, maka pergerakan lift kearah atas akan dihentikan oleh sensor  pengaman yang dipasang diatas sensor posisi lift di lantai 3. Demikian halnya jika sensor posisi lift di lantai 1 yang merupakan lantai terendah dari pelayanan lift tidak berfungsi, maka pergerakan lift kearah atas akan dihentikan oleh sensor pengaman yang dipasang dibawah sensor posisi lift di lantai 1. Pergerakan pintu lift ketika membuka dibatasi oleh kondisi sensor posisi yang telah aktif di lantai tujuan, untuk menjamin bahwa lift sudah berhenti. Indikator posisi lift tidak melalui perangkat kontrol, melainkan langsung dihubungkan dengan relay yang bertindak juga sebagai sensor posisi lift. Hasil rancangan miniatur lift disimulasikan menggunakan perangkat lunak ZelioSoft 2 versi 4.3. seperti terlihat gambar di bawah ini :
Melalui simulasi tersebut diperoleh jumlah input dan output perangkat kontrol yang diperlukan, yaitu : 15 Input dan 10 Output. Diagram alir contoh pemrograman pergerakan motor terhadap tombol  pemesanan dapat dilihat pada gambar 2.
Jurnal kedua:
Pada jurnal ini hanya membedakan dalam penggunaan softwarenya dimana pada jurnal kedua ini menggunakan arduino yang merupakan sebuah platform physical computing yang bersifat open source. Serta input dan output yang digunakan akan sedikit ada perbedaan dimana dalam arduino mempunyai 14 pin digital I/O, 6 input analog, sebuah osilator Kristal 16MHz, sebuah koneksi ke USB, sebuah power jack, sebuah ICSP Header, dan tombol reset. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan dalam program yang diatur dalam computer dimana kinerja yang dihasilkan sama juga dengan yang menggunakan PLC OMRON. Contoh diagram alir yang dihasilkan dalam arduino adalah sebagai berikut:
Kesimpulan Penulis
Dari kedua jurnal diatas dapat disimpulkan percobaan secara real namun menggunakan program yang berbeda. Hanya saja dalam penggunaan software yang berbeda, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan pada masing-masing software yang digunakan saja seperti pada I/O, tegangan motor yang digunakannya serta komponen-komponen lainnya. Dalam hal pengerjaannya sama dan hasilnya hanya terdapat perbedaan dari diagram yang diterapkan tetapi sama dalam program PLC nya.

PUSTAKA
1.     Berger Hans, Automating with the Simatic S5 115U, Siemens- Aktiengesellschaft,  Berlin-Munich, 1989

2.     Bolton     William,   Programmable  Logic    Controller  (PLC)-Sebuah Pengantar, Erlangga, Edisi III, Jakarta, 2004
3.     CARLO GAVAZZI Automation Components, Lifts HandbookRev.2, CARLO GAVAZZI Automation Component January 2007
4.      http://elevatorescalator.wordpress.com/ (diunduh, oktober 2010)
5.     L. Chededand Ma’an Al-Mulla2,Control of a four-level elevator system using a programmable logic controller , International Journal of Electrical Engineering Education 39/2.

6.     Antonius Triadi B dan Trafebi Yismaya,Prototype of Double Front Side Elevator , Universitas Sanata Dharma

Tidak ada komentar:

Posting Komentar