TUGAS
SOFTSKILL
RANGKUMAN
JURNAL
TEMA:
Pembelajaran SOFTWARE Lift 4 Lantai
1.1 Latar Belakang
Perkembangan dunia industri saat ini sangatlah cepat baik
dari ragam mesin yang diciptakan dan juga dari segi teknologi yang digunakan.
Semua mesin industri saat ini hampir tidak terlepas dari proses automatisasi.
Automatisasi dilakukan untuk meningkatkan keandalan suatu sistem yang meliputi
kepresisian kerja, kecepatan, dan kemudahan pengoperasian. Salah satu jenis
auotomatisasi yang paling banyak digunakan adalah pemanfaatan teknologi PLC
(Programmable Logic Controller).
Pemanfaatan PLC ini tidak hanya banyak dipakai di dunia industri
manufaktur, tapi banyak bidang lain yang dapat menggunkan teknologi ini. Salah
satu contohnya adalah pemanfaatan PLC dalam mengontrol sebuah elevator yang
digunakan digedung-gedung bertingkat seperti hotel, mall, rumah sakit dan
lain-lain.
Keandalan kerja, efektifitas, efesiensi dan kemudahan pengoperasian
sebuah PLC menjadikannya pilihan utama dalam proses otomatisasi. Massifnya pemakain PLC didunia
industri saat ini, mengharuskan
seorang Electrical Engineer memiliki pengetahuan tentang PLC. Setidaknya dia
mengerti membaca program yang ditulis sehingga memahami proeses kerja suatu sistem. Pada tingkatan yang lebih
tinggi lagi, dia mampu mengoperasikan
dan menggunkan PLC dalam sebuah pemecahan masalah (trouble shooting), memodifikasi,
dan pada akhirnya mampu membuat program dari suatu
deskripsi kerja sistem. Dengan membuat program PLC untuk
sebuah deskripsi kerja suatu alat,
serta didukung oleh simulator / prototipe untuk pengujian program yang dibuat,
maka kita akan memiliki pengetahuan yang lebih baik tentang prinsip dasar pengoperasian dan pemograman PLC.
1.2 Tujuan Penelitian
Memperoleh kajian tentang
pemanfaatan teknologi microcontroller Omron dalam pengendalian lift 3 lantai. Selain
itu juga dapat menjadi media pembelajaran tentang microcontroller omron
khususnya pada aplikasi prototype lift 3 lantai ini.
1.3 Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian yang digunakan menggunakan metode studi pustaka
yang didapatkan dari dua jurnal sehingga dapat diketahui hasil atau perfoma
yang baik dan valid berdasarkan kedua jurnal tersebut.
1.4 Hasil
Dari kedua jurnal yang di rangkum
terdapat dua jurnal dengan tema yang sama namun menggunakan sistem yang
berbeda.
Jurnal pertama
Hasil observasi diperoleh beberapa
penelitian telah melakukan penelitian serupa dengan pendekatan yang
berbeda-beda, diantaranya yaitu; control a four-level elevator system using a programmable logic
controller, penelitian ini menggunakan PLC Omron sysmac C20K sebagai perangkat
kontrolnya dengan 4 lantai pelayanan dan menggunakan 12 input dan 8 output
untuk sistem kendalinya. Prototype of double front side elevator. Elevator. Penelitian
ini menggunakan PLC CPM1A 30 I/O dengan 3 lantai pelayanan. Artikel ini adalah
bahan pelatihan mengenai lift menggunakan PLC Allen Bradley SLC-500, Micrologix
1000 atau Mitsubishi 4 lantai pelayanan.
Pemilihan komponen
dilakukan terhadap sensor, actuator yang akan digunakan terlebih dahulu. Penggerak
lift menggunakan satu buah motor DC 24V 80mA yang dilengkapi dengan gear box. Penggerak
pintu dan akses masuk lift di setiap lantai menggunakan motor DC 12V berjumlah
4 buah. Keberadaan posisi kereta di setiap lantai menggunakan 3 limit switch. Dua
limit switch digunakan sebagai pengaman pergerakan lift agar tidak melewati
batas atas dan bawah dari jalur pergerakannya. Limit switch yang digunakan
adalah tipe-roller level switch seperti gambar dibawah ini.
Instrumen yang
diterapkan di dalam lift terdiri dari : 3 switch push button untuk permintaan
lantai tujuan, 2 switch push button untuk membuka atau menutup pintu lift serta
akses masuk lift ke lantai tujuan, dan 3 LED sebagai indikator posisi lift.
Sedangkan instrumen yang diterapkan di tiap lantai terdiri dari 3 LED sebagai
indikator posisi lift, 1 switch push button pada lantai satu dan lantai tiga
untuk pemesanan lift, dan 2 switch push button pada lantai dua untuk pemesanan
lift. Operasional lift dirancang sebagai berikut : Lift akan bergerak
berdasarkan tombol pemesanan. Lift akan bergerak menuju lantai tujuan jika
pintu lift sudah tertutup yang akan menekan sensor, hal ini dilakukan untuk
keamanan pengguna. Jika sensor posisi lift di lantai 3 yang merupakan lantai
tertinggi dari pelayanan lift tidak berfungsi, maka pergerakan lift kearah atas
akan dihentikan oleh sensor pengaman
yang dipasang diatas sensor posisi lift di lantai 3. Demikian halnya jika
sensor posisi lift di lantai 1 yang merupakan lantai terendah dari pelayanan
lift tidak berfungsi, maka pergerakan lift kearah atas akan dihentikan oleh
sensor pengaman yang dipasang dibawah sensor posisi lift di lantai 1.
Pergerakan pintu lift ketika membuka dibatasi oleh kondisi sensor posisi yang
telah aktif di lantai tujuan, untuk menjamin bahwa lift sudah berhenti.
Indikator posisi lift tidak melalui perangkat kontrol, melainkan langsung
dihubungkan dengan relay yang bertindak juga sebagai sensor posisi lift. Hasil
rancangan miniatur lift disimulasikan menggunakan perangkat lunak ZelioSoft 2
versi 4.3. seperti terlihat gambar di bawah ini :
Melalui simulasi
tersebut diperoleh jumlah input dan output perangkat kontrol yang diperlukan,
yaitu : 15 Input dan 10 Output. Diagram alir contoh pemrograman pergerakan motor
terhadap tombol pemesanan dapat dilihat
pada gambar 2.
Jurnal kedua:
Pada jurnal ini
hanya membedakan dalam penggunaan softwarenya dimana pada jurnal kedua ini
menggunakan arduino yang merupakan sebuah platform physical computing yang
bersifat open source. Serta input dan output yang digunakan akan sedikit ada
perbedaan dimana dalam arduino mempunyai 14 pin digital I/O, 6 input analog,
sebuah osilator Kristal 16MHz, sebuah koneksi ke USB, sebuah power jack, sebuah
ICSP Header, dan tombol reset. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
perbedaan dalam program yang diatur dalam computer dimana kinerja yang
dihasilkan sama juga dengan yang menggunakan PLC OMRON. Contoh diagram alir
yang dihasilkan dalam arduino adalah sebagai berikut:
Kesimpulan
Penulis
Dari kedua jurnal
diatas dapat disimpulkan percobaan secara real namun menggunakan program yang
berbeda. Hanya saja dalam penggunaan software yang berbeda, masing-masing
memiliki kelebihan dan kekurangan pada masing-masing software yang digunakan
saja seperti pada I/O, tegangan motor yang digunakannya serta komponen-komponen
lainnya. Dalam hal pengerjaannya sama dan hasilnya hanya terdapat perbedaan
dari diagram yang diterapkan tetapi sama dalam program PLC nya.
PUSTAKA
1. Berger Hans, Automating
with the Simatic S5 115U, Siemens- Aktiengesellschaft, Berlin-Munich, 1989
2. Bolton William, Programmable
Logic Controller (PLC)-Sebuah Pengantar, Erlangga, Edisi
III, Jakarta, 2004
3. CARLO GAVAZZI
Automation Components, Lifts HandbookRev.2, CARLO GAVAZZI Automation Component
January 2007
4. http://elevatorescalator.wordpress.com/
(diunduh, oktober 2010)
5. L. Chededand
Ma’an Al-Mulla2,Control of a four-level elevator system using a programmable
logic controller , International Journal of Electrical Engineering Education
39/2.
6. Antonius Triadi B
dan Trafebi Yismaya,Prototype of Double Front Side Elevator , Universitas
Sanata Dharma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar