STANDAR TEKNIK DAN STANDAR MANAJEMEN
1.
STANDAR
TEKNIK
Standar teknik adalah serangkaian eksplisit persyaratan yang harus di
penuhi oleh bahan, produk, atau layanan. Jika bahan, produk atau jasa gagal
memenuhi salah satu atau lebih dari spesifikasi yang berlaku, mungkin akan
disebut sebagai berada di luar spesifikasi. Sebuah standar teknik dapat
dikembangkan secara pribadi, misalnya oleh suatu perusahaan, badan pengawas,
militer, dan sebagainya. Ini biasanya di bawah payung suatu system manajemen
mutu.
1.2 Macam-
Macam Standar Teknik
a. ASME
(American Society Of Mechanical Engineers)
ASME, didirikan
sebagai American society of mechanical engineers adalah asosiasi professional
yang dalam kata- kata sendiri “mempromosikan seni, ilmu pengetahuan, dan
praktek rekayasa multi disiplin ilmu serta sekutu di seluruh dunia. Ia
menyelesaikan promosi melalui “terus, kode, pendidikan, pelatihan, dan
pengembangan professional dan standar penelitian, serta konferensi dan
publikasi.
Didirikan sebagai masyarakat rekayasa berfokus pada teknik mesin di
amerika utara. ASME didirikan pada tahun 1880 oleh Alexander Lyman Holley,
Henry Rossiter Worthington, John Edison Sweet dan Mathias N. Forney dalam
menanggapi berbagai kegagalan uap boiler tekanan pembuluh.
Organisasi ini
dikenal untuk menetapkan kode dan standar untuk perangkat mekanis. ASME
melakukan salah satu operasi terbesar di dunia penerbitan teknis melalui ASME
Press.
b.
ANSI
( American National Standards Institute)
American National Standards Institute
(ANSI) adalah sebuah lembaga nirlaba swasta yang mengawasi pengembangan standar
konsensus sukarela untuk produk, jasa, proses, sistem, dan personil di Amerika
Serikat. Lembaga tersebut mengawasi pembuatan, diberlakukannya, dan penggunaan
ribuan norma dan pedoman yang secara langsung berdampak bisnis di hampir setiap
sektor.
Lembaga tersebut juga mengkoordinasikan standar Amerika Serikat dengan standar internasional sehingga produk-produk Amerika Serikat dapat digunakan di seluruh dunia.
Lembaga tersebut juga mengkoordinasikan standar Amerika Serikat dengan standar internasional sehingga produk-produk Amerika Serikat dapat digunakan di seluruh dunia.
Lembaga tersebut memberi
akreditasi untuk standar yang yang dikembangkan oleh perwakilan dari lembaga
pengembang standar, instansi pemerintah, kelompok konsumen, perusahaan, dan
lain-lain. Standar tersebut memastikan agar karakteristik dan kinerja produk
yang konsisten sehingga masyarakat menggunakan definisi dan istilah yang sama,
dan produk diuji dengan cara yang sama. ANSI juga memberi akreditasi bagi
organisasi yang melaksanakan sertifikasi produk atau personel sesuai dengan
persyaratan yang ditetapkan dalam standar internasional.
American National Standards Institute didirikan pada tanggal 19 Oktober 1918 dengan misi untuk meningkatkan daya saing global bagi bisnis dan kualitas hidup Amerika Serikat dengan mempromosikan serta memfasilitasi standar konsensus sukarela dan sistem penilaian kesesuaian.
American National Standards Institute didirikan pada tanggal 19 Oktober 1918 dengan misi untuk meningkatkan daya saing global bagi bisnis dan kualitas hidup Amerika Serikat dengan mempromosikan serta memfasilitasi standar konsensus sukarela dan sistem penilaian kesesuaian.
c. ASTM (American Standard Testing And Material)
ASTM Internasional
merupakan organisasi internasional sukarela yang mengembangkan standardisasi
teknik untuk material, produk, sistem dan jasa. ASTM Internasional yang
berpusat di Amerika Serikat. ASTM merupakan singkatan dari American
Society for Testing and Material, dibentuk pertama kali pada tahun 1898 oleh
sekelompokinsinyur dan ilmuwan untuk mengatasi bahan baku besi pada rel kereta
api yang selalu bermasalah. Sekarang ini, ASTM mempunyai lebih dari 12.000 buah
standar. Standar ASTM banyak digunakan pada negara-negara maju maupun
berkembang dalam penelitian akademisi maupun industri.
Standar yang dihasilkan oleh ASTM
International jatuh ke dalam enam kategori, yaitu sebagai berikut :
·
Standar
Spesifikasi, yang mendefinisikan persyaratan yang harus dipenuhi oleh subjek
standar.
·
Metode
Uji Standar, yang mendefinisikan cara tes dilakukan dan ketepatan hasil.
·
Praktek
Standard, yang mendefinisikan urutan operasi yang tidak seperti metode uji
standard dan tidak menghasilkan hasil.
·
Klasifikasi
baku, yang menyediakan pengaturan atau pembagian bahan, produk, system atau
layanan ke dalam kelompok berdasarkan karakteristik yang sama seperti asal,
komposisi, sifat atau penggunaan.
·
Standar
terminology, yang menyediakan definisi istilah yang digunakan dalam standar
yang disepakati.
d. TEMA (The Bubular Exchanger Manufactures
Association)
The Tubular Exchanger
Manufacturers Association, Inc (TEMA) adalah asosiasi perdagangan dari produsen
terkemuka shell dan penukar panas tabung, yang telah merintis penelitian dan
pengembangan penukar panas selama lebih dari enam puluh tahun. Standar TEMA dan
perangkat lunak telah mencapai penerimaan di seluruh dunia sebagai otoritas
pada desain shell dan tube penukar panas mekanik. TEMA adalah organisasi
progresif dengan mata ke masa depan. Anggota pasar sadar dan secara aktif
terlibat, pertemuan beberapa kali setahun untuk mendiskusikan tren terkini
dalam desain dan manufaktur. Organisasi internal meliputi berbagai subdivisi
berkomitmen untuk memecahkan masalah teknis dan meningkatkan kinerja peralatan.
Upaya teknis koperasi
menciptakan jaringan yang luas untuk pemecahan masalah, menambah, nilai, dari,
desain, dan untuk fabrikasi.
Apakah memiliki penukar
panas yang dirancang, dibuat atau diperbaiki, Anda dapat mengandalkan pada
anggota TEMA untuk memberikan desain, terbaru efisien dan solusi manufaktur.
TEMA adalah cara berpikir – anggota tidak hanya meneliti teknologi terbaru,
mereka menciptakan itu. Selama lebih dari setengah abad tujuan utama kami
adalah untuk terus mencari inovasi pendekatan untuk aplikasi penukar panas.
Akibatnya, anggota TEMA memiliki kemampuan yang unik untuk memahami dan
mengantisipasi kebutuhan teknis dan praktis pasar saat ini.
e. API (American
Petroleum Institute)
API atau American
Petroleum Institute adalah suatu “Main US trade association ” untuk Industry
Oil and Gas yang mewakili sekitar 400 Perusahaan yang tersebar di Production,
Refinement and Distribution, serta industry lainnya, kadang juga disebut
sebagai AOI atau American Oil Industry. Sejak tahun 1924, API sudah membuat
standard untuk keperluan Industry Minyak dan Gas Alam dunia.
Fungsi utama asosiasi atas nama industri termasuk
advokasi dan negosiasi dengan lembaga-lembaga pemerintah, hukum, dan peraturan;
penelitian dampak ekonomi, toksikologi, dan lingkungan; pembentukan dan
sertifikasi standar industri; dan penjangkauan pendidikan API baik dana dan.
melakukan penelitian yang berkaitan dengan banyak aspek dari industri minyak
bumi The CEO saat ini adalah JackGerard.
PI mendistribusikan lebih dari 200.000 eksemplar
publikasi setiap tahun. Publikasi, standar teknis, dan produk elektronik dan
online yang dirancang, menurut API sendiri, untuk membantu pengguna
meningkatkan efisiensi dan efektivitas biaya operasi mereka, sesuai dengan
persyaratan legislatif dan peraturan, dan menjaga kesehatan, menjamin keamanan,
dan melindungi lingkungan hidup. Setiap publikasi diawasi oleh komite
profesional industri, sebagian besar insinyur perusahaan anggota.
Saat ini API memantain sekitar 550 Standard yang meliputi seluruh aspek didalam Industry Minyak dan Gas Alam. API juga ikut terlibat secara aktif didalam pembuatan dan pengembangan ISO atau International Standard Organization yang juga sesuai untuk digunakan di dunia industry secara umum. Setiap tahunnya lebih dari 100,000 publications disebar keseluruh penjuru dunia oleh API.
Saat ini API memantain sekitar 550 Standard yang meliputi seluruh aspek didalam Industry Minyak dan Gas Alam. API juga ikut terlibat secara aktif didalam pembuatan dan pengembangan ISO atau International Standard Organization yang juga sesuai untuk digunakan di dunia industry secara umum. Setiap tahunnya lebih dari 100,000 publications disebar keseluruh penjuru dunia oleh API.
f. JIS (Japanese Industrial
Standard)
Standar Industri Jepang (JIS) menentukan standar yang
digunakan untuk kegiatan industri di Jepang. Proses standarisasi dikoordinasikan
oleh Jepang Komite Standar Industri dan dipublikasikan melalui Asosiasi Standar
Jepang.
Di era Meiji, perusahaan swasta bertanggung jawab untuk membuat standar meskipun pemerintah Jepang tidak memiliki standar dan dokumen spesifikasiuntuk tujuan pengadaan untuk artikel tertentu, seperti amunisi. Ini diringkas untuk membentuk standar resmi (JES lama) pada tahun 1921.Selama Perang Dunia II, standar disederhanakan didirikan untuk meningkatkan produksi materiil.
Organisasi Jepang ini Standards Association didirikan setelah kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II pada 1945. Para Industri Jepang Komite Standar peraturan yang diundangkan pada tahun 1946, standar Jepang (JES baru) dibentuk. Hukum Standardisasi Industri disahkan pada 1949, yang membentuk landasan hukum bagi Standar hadir Industri Jepang (JIS). Hukum Standardisasi Industri direvisi pada tahun 2004 dan “JIS tanda” (produk sistem sertifikasi) diubah sejak 1 Oktober 2005, baru JIS tanda telah diterapkan pada sertifikasi ulang. Penggunaan tanda tua diizinkan selama masa transisi tiga tahun (sampai 30 September 2008), dan setiap produsen mendapatkansertifikasi baru atau memperbaharui bawah persetujuan otoritas telah mampu untuk menggunakan merek JIS baru. Oleh karena itu semua JIS-bersertifikat produk Jepang telah memiliki JIS tanda baru sejak 1 Oktober 2008.
Di era Meiji, perusahaan swasta bertanggung jawab untuk membuat standar meskipun pemerintah Jepang tidak memiliki standar dan dokumen spesifikasiuntuk tujuan pengadaan untuk artikel tertentu, seperti amunisi. Ini diringkas untuk membentuk standar resmi (JES lama) pada tahun 1921.Selama Perang Dunia II, standar disederhanakan didirikan untuk meningkatkan produksi materiil.
Organisasi Jepang ini Standards Association didirikan setelah kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II pada 1945. Para Industri Jepang Komite Standar peraturan yang diundangkan pada tahun 1946, standar Jepang (JES baru) dibentuk. Hukum Standardisasi Industri disahkan pada 1949, yang membentuk landasan hukum bagi Standar hadir Industri Jepang (JIS). Hukum Standardisasi Industri direvisi pada tahun 2004 dan “JIS tanda” (produk sistem sertifikasi) diubah sejak 1 Oktober 2005, baru JIS tanda telah diterapkan pada sertifikasi ulang. Penggunaan tanda tua diizinkan selama masa transisi tiga tahun (sampai 30 September 2008), dan setiap produsen mendapatkansertifikasi baru atau memperbaharui bawah persetujuan otoritas telah mampu untuk menggunakan merek JIS baru. Oleh karena itu semua JIS-bersertifikat produk Jepang telah memiliki JIS tanda baru sejak 1 Oktober 2008.
g. DIN (Deustsches Institute
Fur Normung)
Deutsches Institut für Normung ( DIN , dalam bahasa
Inggris, the German Institute for Standardization ) adalah organisasi nasional
Jerman untuk standardisasi dan anggota ISO negara itu . DIN adalah Asosiasi
Jerman yang sudah Terdaftar dan berkantor pusat di Berlin . Saat ini ada
sekitar tiga puluh ribu Standar DIN , meliputi hampir setiap bidang teknologi .
DIN Didirikan pada tahun 1917 sebagai Normenausschuß
der Deutschen Industrie ( NADI , ” Komite Standardisasi Industri Jerman ” ) ,
NADI ini berganti nama Deutscher Normenausschuß ( DNA , ” Komite Standarisasi
German ” ) pada tahun 1926 untuk mencerminkan bahwa organisasi sekarang
berurusan dengan isu-isu standardisasi di banyak bidang ; yaitu , tidak hanya
untuk produk industri . Pada tahun 1975 itu diubah namanya lagi untuk Deutsches
Institut für Normung , atau ‘ DIN ‘ dan diakui oleh pemerintah Jerman sebagai
badan nasional standar resmi , yang mewakili kepentingan Jerman di tingkat
internasional dan Eropa.
Akronim , ‘ DIN , ‘ sering salah diperluas sebagai Deutsche Industrienorm ( ” Standar Industri Jerman ” ) . Hal ini sebagian besar disebabkan oleh asal bersejarah DIN sebagai ” NADI ” . NADI memang diterbitkan standar mereka sebagai DI – Norm ( Deutsche Industrienorm ) .
Akronim , ‘ DIN , ‘ sering salah diperluas sebagai Deutsche Industrienorm ( ” Standar Industri Jerman ” ) . Hal ini sebagian besar disebabkan oleh asal bersejarah DIN sebagai ” NADI ” . NADI memang diterbitkan standar mereka sebagai DI – Norm ( Deutsche Industrienorm ) .
h. BSI
BSI Standar adalah Inggris Badan Standar Nasional
(NSB) dan merupakan pertama di dunia. Ia mewakili kepentingan Inggris ekonomi
dan sosial di semua organisasi standar Eropa dan internasional dan melalui
pengembangan solusi informasi bisnis untuk organisasi Inggris dari semua ukuran
dan sektor. BSI Standar bekerja dengan industri manufaktur dan jasa, bisnis,
pemerintah dan konsumen untuk memfasilitasi produksi standar Inggris, Eropa dan
internasional.Bagian dari BSI Group, BSI Standar memiliki hubungan kerja yang
erat dengan pemerintah Inggris, terutama melalui Departemen Inggris untuk
Bisnis, Inovasi dan Keterampilan (BIS).BSI Standar adalah nirlaba
mendistribusikan organisasi, yang berarti bahwa setiap keuntungan yang
diinvestasikan kembali ke dalam layanan yang disediakan.
i.
SNI ( Standar Nasional
Indonesia)
Salah satu contoh standart teknik adalah SNI ( Standart
Nasional Indonesia ). SNI adalah satu – satunya standart yang berlaku secara
nasional di Indonesia, dimana semua produk atau tata tertib pekerjaan harus
memenuhi standart SNI ini. Agar SNI memperoleh keberterimaan yang luas antara
para stakehold.
SNI dirumuskan oleh Panitia Teknis dan ditetapkan
oleh BSN yaitu untuk membina, mengembangkan serta mengkoordinasikan kegiatan di
bidang standardisasi secara nasional menjadi tanggung jawab Badan Standardisasi
Nasional (BSN).
Contoh Standart Nasional Indonesia yang telah diterapkan di Indonesia salah satunya adalah tentang penggunaan Informasi dan Dokumentasi – Internasional Standard Serial Number (ISSN). SNI ini merupakan adopsi identic dari ISO 3297:2007, ini dirumuskan oleh Panitia Teknis 01-03, Informasi dan Dokumentasi, dan telah dibahas dirapat konsensus pada 21 November 2007 di Jakarta. Rapat dihadiri oleh wakil dari produsen, kelompok pakar, himpunan profesi, dan instansi terkait lainnya.
Kebutuhan kode pengenal ringkas dan unik sudah menjadi kebutuhan bagi semua pihak, pertukaran informasi yang baik diantara perpustakaan, produsen abstrak, dan pengguna data, maupun diantara pemasok, distributor dan perantara lainnya menyebabkan terciptanya kode standart. Standart nasional ini menjelaskan dan memasyarakatkan penggunaan kode stansart (ISSN) sebagai identifikasi unik untuk terbitan berseri dan sumber daya berlanjut lainnya.
Contoh Standart Nasional Indonesia yang telah diterapkan di Indonesia salah satunya adalah tentang penggunaan Informasi dan Dokumentasi – Internasional Standard Serial Number (ISSN). SNI ini merupakan adopsi identic dari ISO 3297:2007, ini dirumuskan oleh Panitia Teknis 01-03, Informasi dan Dokumentasi, dan telah dibahas dirapat konsensus pada 21 November 2007 di Jakarta. Rapat dihadiri oleh wakil dari produsen, kelompok pakar, himpunan profesi, dan instansi terkait lainnya.
Kebutuhan kode pengenal ringkas dan unik sudah menjadi kebutuhan bagi semua pihak, pertukaran informasi yang baik diantara perpustakaan, produsen abstrak, dan pengguna data, maupun diantara pemasok, distributor dan perantara lainnya menyebabkan terciptanya kode standart. Standart nasional ini menjelaskan dan memasyarakatkan penggunaan kode stansart (ISSN) sebagai identifikasi unik untuk terbitan berseri dan sumber daya berlanjut lainnya.
2. Standar Manejemen
Standar manajemen adalah struktur tugas, prosedur
kerja, sistem manajemen dan standar kerja dalam bidang kelembagaan, usaha serta
keuangan. Namun pengertian standar manajemen akan lebih spesifik jika menjadi
standar manajemen mutu, untuk mendukung standarisasi pada setiap mutu produk
yang di hasilkan perusahan maka hadirlah Organisasi Internasional untuk
Standarisasi yaitu Internasional Organization for Standardization (ISO)
berperan sebagai badan penetap standar internasional yang terdiri dari
wakil-wakil badan standarisasi nasional setiap Negara.
ISO didirikan pada 23 februari 1947, ISO menetapkan
standar-standar industrial dan komersial dunia, ISO adalah jaringan institusi
standar nasional dari 148 negara, pada dasarnya satu anggota pernegara, ISO
bukan organisasi pemerintah ISO menempati posisi spesial diantara pemerintah
dan swasta. Oleh karena itu, ISO mampu bertindak sebagai organisasi yang
menjembatani dimana konsensus dapat diperoleh pada pemecahan masalah yang
mempertemukan kebutuhan bisnis dan kebutuhan masyarakat.
Proses sertifikasi untuk persyaratan Standar Sistem
Manajemen Mutu, misalnya ISO 9001:2000, adalah diakui sebagai suatu upaya dan
cara uji dari peningkatan kinerja dan produktifitas perusahaan dan juga sebagai
pembanding terhadap hasil kerja dan pencapaian keunggulan bisnis. Yang dimaksud
mutu disini adalah gambaran dan karakteristik konsumen atau pelanggan dari
barang atau jasa yang menunjukan kemampuannya dalam memuaskan konsumen sesuai
dengan kebutuhan yang di tentukan.
Dari uraian di atas maka sangat penting sebagai
mahasiswa teknik mesin untuk mengerti dan memahami standar manajemen mutu
karena standar manajemen mutu sangat berperan penting terhadap kualitas produk
atau output dari suatu perusahaan. Pemahaman standar manajemen mutu yang
bertarap internasional juga tentunya akan berpengaruh pada pola berpikir dan
cara bekerja mahasiswa di dunia industri, diharapkan mahasiswa akan memiliki
kualitas yang setarap kualitas internasional tentu akan mampu bersaing dan
menghasilkan output yang sangat berkualitas.
2.1 ISO 9000
ISO 9000 adalah kumpulan standar untuk sistem manajemen
mutu (SMM). ISO 9000 yang dirumuskan oleh TC 176 ISO, yaitu organisasi
internasional di bidang standardisasi. ISO 9000 pertama kali dikeluarkan pada
tahun 1987 olehInternational Organization for Standardization Technical
Committee (ISO/TC) 176. ISO/TC inilah yang bertanggungjawab untuk
standar-standar sistem manajemen mutu. ISO/TC 176 menetapkan siklus peninjauan
ulang setiap lima tahun, guna menjamin bahwa standar-standar ISO 9000 akan
menjadi up to date dan relevan untuk organisasi. Revisi terhadap standar ISO
9000 telah dilakukan pada tahun 1994 dan tahun 2000.
a. adanya satu set prosedur yang mencakup semua proses penting dalam bisnis
b. adanya pengawasan dalam proses pembuatan untuk memastikan bahwa system
a. adanya satu set prosedur yang mencakup semua proses penting dalam bisnis
b. adanya pengawasan dalam proses pembuatan untuk memastikan bahwa system
Menghasilkan
berbagai produk-produk yang sangat
terjamin dan berkualitas;
c. tersimpannya data dan arsip penting dengan baik, adanya pemeriksaan barang-barang yang telah diproduksi untuk mencari unit-unit yang rusak, dengan disertai tindakan perbaikan yang benar apabila dibutuhkan.
e. secara teratur meninjau keefektifan tiap-tiap proses dan sistem kualitas itu sendiri.
Sebuah perusahaan atau organisasi yang telah diaudit dan disertifikasi sebagai perusahaan yang memenuhi syarat-syarat dalam ISO 9001 berhak mencantumkan label “ISO 9001 Certified” atau “ISO 9001 Registered”.
Sertifikasi terhadap salah satu ISO 9000 standar tidak menjamin kualitas dari barang dan jasa yang dihasilkan. Sertifikasi hanya menyatakan bahwa bisnis proses yang berkualitas dan konsisten dilaksanakan di perusahaan atau organisasi tersebut. Walaupan standar-standar ini pada mulanya untuk pabrik-pabrik, saat ini mereka telah diaplikasikan ke berbagai perusahaan dan organisasi, termasuk perguruan tinggi dan universitas. ISO 9000 mencakup standar-standar di bawah ini:
c. tersimpannya data dan arsip penting dengan baik, adanya pemeriksaan barang-barang yang telah diproduksi untuk mencari unit-unit yang rusak, dengan disertai tindakan perbaikan yang benar apabila dibutuhkan.
e. secara teratur meninjau keefektifan tiap-tiap proses dan sistem kualitas itu sendiri.
Sebuah perusahaan atau organisasi yang telah diaudit dan disertifikasi sebagai perusahaan yang memenuhi syarat-syarat dalam ISO 9001 berhak mencantumkan label “ISO 9001 Certified” atau “ISO 9001 Registered”.
Sertifikasi terhadap salah satu ISO 9000 standar tidak menjamin kualitas dari barang dan jasa yang dihasilkan. Sertifikasi hanya menyatakan bahwa bisnis proses yang berkualitas dan konsisten dilaksanakan di perusahaan atau organisasi tersebut. Walaupan standar-standar ini pada mulanya untuk pabrik-pabrik, saat ini mereka telah diaplikasikan ke berbagai perusahaan dan organisasi, termasuk perguruan tinggi dan universitas. ISO 9000 mencakup standar-standar di bawah ini:
1. ISO
9000 – Quality Management Systems – Fundamentals and Vocabulary: mencakup
dasar-dasar sistem manajemen kualitas dan spesifikasi terminologidari Sistem
Manajemen Mutu (SMM).
2. ISO
9001 – Quality Management Systems – Requirements: ditujukan untuk digunakan di
organisasi manapun yang merancang, membangun, memproduksi, memasang dan/atau
melayani produk apapun atau memberikan bentuk jasa apapun. Standar ini
memberikan daftar persyaratan yang harus dipenuhi oleh sebuah organisasi
apabila mereka hendak memperoleh kepuasanpelanggan sebagai hasil dari barang
dan jasa yang secara konsisten memenuhi permintaan pelanggan tersebut.
Implementasi standar ini adalah satu-satunya yang bisa diberikan sertifikasi
oleh pihak ketiga.
3. ISO
9004 – Quality Management Systems – Guidelines for Performance Improvements:
mencakup perihal perbaikan sistem yang terus-menerus. Bagian ini memberikan
masukan tentang apa yang bisa dilakukan untuk mengembangkan sistem yang telah
terbentuk lama. Standar ini tidaklah ditujukan sebagai panduan untuk
implementasi, hanya memberikan masukan saja.
Masih banyak lagi standar yang termasuk dalam kumpulan ISO
9000, dimana banyak juga diantaranya yang tidak menyebutkan nomor “ISO 9000”
seperti di atas. Beberapa standar dalam area ISO 10000 masih dianggap sebagai
bagian dari kumpulan ISO 9000. Sebagai contoh ISO 10007:1995 yang mendiskusikan
Manajemen Konfigurasi dimana di kebanyakan organisasi adalah salah satu elemen.
dari
suatu sistem manajemen.
ISO mencatat “Perhatian terhadap sertifikasi sering kali
menutupi fakta bahwa terdapat banyak sekali bagian dalam kumpulan standar ISO
9000 . Suatu organisasi akan meraup keuntungan penuh ketika standar-standar
baru diintegrasikan dengan standar-standar yang lain sehingga seluruh bagian
ISO 9000 dapat diimplementasikan”. Sebagai catatan, ISO 9001, ISO 9002 dan ISO
9003 telah diintegrasikan menjadi ISO 9001. Kebanyakan, sebuah organisasi yang
mengumumkan bahwa dirinya “ISO 9000 Registered” biasanya merujuk pada ISO 9001.
2.2
Sistem Manajemen Porduksi TQM
Total Quality
MANAGEMENT (TQM) mengacu pada penekanan kualitas yang meliputi organisasi
keseluruhan, mulai dari pemasok hingga pelanggan. TQM menekankan komitmen
manajemen untuk mendapatkan arahan perusahaan yang ingin terus meraih
keunggulan dalam semua aspek produk dan jasa penting bagi pelanggan. Ada
beberapa elemen bahwa sesuatu dikatakan berkualitas, yaitu:
A. Kualiatas meliputi usaha memenuhi atau melebihi harapan
pelanggan.
B. Kualitas mencakup produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan.
C. Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah (apa yang
dianggap berkualitas saat ini mungkin dianggap kurang berkualitas pada saat
yang lain).
D. Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan
produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungkan.
TQM sangat bermanfaat baik
bagi pelanggan, institusi, maupun bagi staff organisasi. Manfaat TQM bagi
pelanggan adalah sebagai berikut :
A. Sedikit atau bahkan tidak memiliki masalah dengan produk atau
pelayanan.
B. Kepedulian terhadap pelanggan lebih baik atau pelanggan
diperhatikan.
C. Kepuasaan pelanggan terjamin.
Manfaat TQM bagi institusi
adalah sebagai berikut:
A. Terdapat perubahan kualitas produk atau layanan.
B. Staff lebih termotivasi.
C. Produktivitas meningkat dengan baik.
D. Biaya turun.
E. Produk cacat berkurang.
F. Permasalahan dapat diselesaikan dengan cepat.
Manfaat TQM bagi staff
organisasi.
A. Pemberdayaan.
B. Lebih terlatih dan berkemampuan.
C. Lebih dihargai dan diakui.
Manfaat lain dari
implementasi TQM yang mungkin dapat dirasakan oleh institusi di masa yang akan
datang adalah :
A. Membuat institusi sebagai pempimpin dan bukan hanya sekedar
pengkikut.
B. Membantu terciptanya tim work.
C. Membuat institusi lebih sensitive terhadap kebutuhan pelanggan.
D. Membuat institusi siap dan lebih mudah beradaptasi terhadapt
perubahan.
E. Hubungan antara staff departemen
yang berbeda lebih Mudah.
2.3 Standar Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Pengertian (Definisi) Sistem Manajemen K3 (Keselamatan dan
Kesehatan Kerja) secara umum merujuk pada 2 (dua) sumber, yaitu Permenaker No 5
Tahun 1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan pada
Standar OHSAS 18001:2007 Occupational Health and Safety Management Systems.
Pengertian (Definisi) Sistem Manajemen K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) menurut Permenaker No 5 Tahun 1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja ialah bagian dari sistem secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, perencanaan, tanggung-jawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian, pengajian dan pemeliharaan kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam rangka pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif. Sedangkan Pengertian (Definisi) Sistem Manajemen K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) menurut standar OHSAS 18001:2007 ialah bagian dari sebuah sistem manajemen organisasi (perusahaan) yang digunakan untuk mengembangkan dan menerapkan Kebijakan K3 dan mengelola resiko K3 organisasi (perusahaan) tersebut.
Pengertian (Definisi) Sistem Manajemen K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) menurut Permenaker No 5 Tahun 1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja ialah bagian dari sistem secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, perencanaan, tanggung-jawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian, pengajian dan pemeliharaan kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam rangka pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif. Sedangkan Pengertian (Definisi) Sistem Manajemen K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) menurut standar OHSAS 18001:2007 ialah bagian dari sebuah sistem manajemen organisasi (perusahaan) yang digunakan untuk mengembangkan dan menerapkan Kebijakan K3 dan mengelola resiko K3 organisasi (perusahaan) tersebut.
Elemen-Elemen Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja bisa beragam tergantung dari sumber (standar) dan aturan yang kita
gunakan. Secara umum, Standar Sistem Manajemen Keselamatan Kerja yang sering
(umum) dijadikan rujukan ialah Standar OHSAS 18001:2007, ILO-OSH:2001 dan
Permenaker No 5 Tahun 1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja.
2.3
OHSAS
18000
Standar OHSAS 18000 merupakan spesifikasi dari sistem
manajemen kesehatan dan keselamatan kerja internasional untuk membantu
organisasi mengendalikan resiko terhadap kesehatan dan keselamatan pekerjanya.
dalam perusahaan harus memiliki standar OHSAS 18000, hal ini penting bagi
keselamatan kerja di perusahaan sehingga akan menghasilkan produksi yang
berjalan lancar dan berdampak baik bagi karyawan untuk mencegah atau
memperkecil tingkat kecelakaan.
Apabila perusahaan tersebut bergerak di bidang industri
yang memproduksi suatu barang dengan menggunakan alat-alat berat yang paling
diutamakan adalah kesehatan dan keselamatan karyawan dalam bertugas, sehingga
perusahaan harus memperhatikan kebutuhan fisik terhadap karyawan, seperti
memberi makan kepada karyawan pada waktu jam makan & istirahat yang cukup
umtuk menjaga kesehatan karyawan. begitu juga dibutuhkan keselamatan kerja
dalam bertugas, oleh karena itu perusahaan membuat aturan/prosedur untuk
diterapkan pada karyawannya. bagi keselamatan karyawan harus lah menggunakan
pakaian yang aman atau pelindung diri menurut aturan perusahaan sehingga
memperkecil tingkat kecelakan. Dengan adanya OHSAS 18000 perusahaan pun akan
berjalan dengan baik karena kesehatan dan keselamatan kerja bagi karyawan
sangat diperhatikan dan menguntungkan bagi perusahaan dalam meningkatkan hasil
produksi, dalam hal ini berdampak positif sehingga saling menguntungkan bagi
perusahaan maupun karyawan.
2.4
Standar Manajemen Lingkungan
Standar Manajemen adalah serangkaian syarat-syarat dan
sistem-sistem yang harus dipenuhi dalam mengatur permasalahan yang ada di dalam
suatu bidang. Standar-standar manajemen terdiri dari ISO 14000, ISO 9000, OHSAS
18000 dan lain-lain.
1. ISO 14000
1. ISO 14000
Standar manajemen lingkungan yang sifatnya sukarela tetapi
konsumen menuntut produsen untuk melaksanakan program sertifikasi tersebut.
Pelaksanaan program sertifikasi ISO 14000 dapat dikatakan sebagai tindakan
proaktif dari produsen yang dapat mengangkat citra perusahaan dan memperoleh
kepercayaan dari konsumen. Dengan demikian maka pelaksanaan Sistem Manajemen
Lingkungan (SML) berdasarkan Standar ISO Seri 14000 bukan merupakan beban
tetapi justru merupakan kebutuhan bagi produsen (Kuhre, 1996).
2. ISO 9000
2. ISO 9000
Kumpulan standar untuk sistem manajemen mutu (SMM). ISO
9000 yang dirumuskan oleh TC 176 ISO, yaitu organisasi internasional di bidang
standardisasi. ISO 9000 pertama kali dikeluarkan pada tahun 1987 oleh
International Organization for Standardization Technical Committee
(ISO/TC) 176. ISO/TC inilah yang bertanggungjawab untuk standar-standar
sistem manajemen mutu. ISO/TC 176 menetapkan siklus peninjauan ulang setiap
lima tahun, guna menjamin bahwa standar-standar ISO 9000 akan menjadi up to
datedan relevan untuk organisasi. Revisi terhadap standar ISO 9000 telah
dilakukan pada tahun 1994 dan tahun 2000.
3. OHSAS 18000
3. OHSAS 18000
Standar OHSAS 18000 merupakan spesifikasi dari system
kesehatan dan keselamatan kerja Internasional untuk membantu organisasi
mengendalikan resiko terhadap kesehatan dan keselamatan personilnya.
2.5
ISO 14000
Standar manajemen lingkungan yang sifatnya sukarela tetapi konsumen
menuntut produsen untuk melaksanakan program sertifikasi tersebut. Pelaksanaan
program sertifikasi ISO 14000 dapat dikatakan sebagai tindakan proaktif dari
produsen yang dapat mengangkat citra perusahaan dan memperoleh kepercayaan dari
konsumen. Dengan demikian maka pelaksanaan Sistem Manajemen Lingkungan (SML)
berdasarkan Standar ISO Seri 14000 bukan merupakan beban tetapi justru
merupakan kebutuhan bagi produsen (Kuhre, 1996).
ISO 14000 adalah standar internasional tentang sistem
manejemen lingkungan (Rothery, 1995) yang sangat penting untuk di ketahui dan
di laksanakan oleh seluruh sektor industri. Mengapa di katakan sangat penting?
Itu sangat jelas sekali bahwa segala aktivitas di semua sektor industri keci,
besar akan berpemgaruh pada lingkungan yang akan sangat berpengaruh bagi makluk
hidup di sekitarnya, bukan hanya kita sebagai mausia, tetapi hewan dan tumbuhan
akan juga mendapatkan dampaknya.
Dalam mengelola lingkungan maka dibutuhkan standar yang jelas, yaitu ISO 14000. Sistem ISO 14000 adalah standar sistem pengelolaan lingkungan yang dapat diterapkan pada bisnis apapun, terlepas dari ukuran, lokasi, atau pendapatan. Tujuan dari sitem ini adalah untuk mengurangi kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh bisnis dan untuk mengurangi polusi dan limbah yang dihasilkan oleh bisnis.
Manfaat dari ISO 14000 adalah :
Dalam mengelola lingkungan maka dibutuhkan standar yang jelas, yaitu ISO 14000. Sistem ISO 14000 adalah standar sistem pengelolaan lingkungan yang dapat diterapkan pada bisnis apapun, terlepas dari ukuran, lokasi, atau pendapatan. Tujuan dari sitem ini adalah untuk mengurangi kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh bisnis dan untuk mengurangi polusi dan limbah yang dihasilkan oleh bisnis.
Manfaat dari ISO 14000 adalah :
A.
Pengelolaan
lingkungan yang lebih efektif dan efisien dalam organisasi.
B.
Untuk menyediakan
tools yang berguna dan bermanfaat dan fleksibel sehingga mencerminkan
organisasi yang baik.
C.
Dapat mengidanfikasi,
memperkirakan, dan mengatasi resiko lingkungan yang mungkin timbul.
D.
Dapat menekan
biaya produksi dapat mengurangi kecelakaan kerja, dapat memelihara hubungan
baik dengan masyarakat, pemerintah dan pihak-pihak yang peduli terhadap
lingkungan.
E.
Member jaminan
terhadap kepada konsumen mengenai komitmen pihak manajemen puncak terhadap
lingkungan.
F.
Dapat meningkat
citra perusahaan, meningkatkan kepercayaan konsumen dan memperbesar pangsa
pasar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar